Selasa, 17 Juni 2014

Macam Lomba Tingkat[sunting | sunting sumber]

Lomba Tingkat dibedakan berdasarkan tingkat penyelenggaraan dan pesertanya, yaitu:
  • LT I
Adalah Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat Gugusdepan (biasanya berupa sekolah SMP atau MTs) dengan peserta dari masing-masing regu anggota Gugus Depan tersebut.
  • LT II
Adalah Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan) dengan peserta dari masing-masing Gugusdepan yang ada di Kwartir Ranting tersebut.
  • LT III
Adalah Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat Kwartir Cabang (Kabupaten / Kota) dengan peserta dari perwakilan masing-masing Kwartir Ranting yang ada di Kwartir Cabang tersebut.
  • LT IV
Adalah Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi) dengan peserta dari perwakilan masing-masing Kwartir Cabnag yang ada di Kwartir daerah tersebut.
  • LT V
Adalah Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat Kwartir Nasional (Nasional) dengan peserta dari perwakilan masing-masing Kwartir Daerah yang ada di Indonesia.
Lomba Tingkat bersifat berjenjang. Artinya, pemenang pada suatu tingkatan akan mewakili mengikuti Lomba Tingkat di tingkat atasnya.
  • Daftar pelaksanaan Lomba Tingkat Nasional (LT V):
NoTahunTempatTanggalKeterangan
011966Cijantung, Jakarta1 – 4 Agustus 1966LT 5 ke-1
021982CibuburJakarta7 – 14 Agustus 1982LT 5 ke-2Regu Berprestasi Tinggi Putra Regu Garuda
031987CibuburJakarta9 – 14 Agustus 1987LT 5 ke-3Regu Berprestasi Tinggi Putri Regu Chrisian
041990CibuburJakarta12 – 20 Desember1990LT 5 ke-4
051994CibuburJakarta12 – 17 Desember1994LT 5 ke-5Regu Berprestasi Tinggi Putra Regu Garuda dan Regu Berprestasi Tinggi Putri Regu Beringin
061998CibuburJakarta5 – 9 Juli 1998LT 5 ke-6
072002CibuburJakarta5 – 11 Juli 2002Regu Berprestasi Tinggi Putra = Regu Beruang Kwartir Daerah Kalimantan Timur
082007CibuburJakarta24 – 30 Juli 2007Regu berprestasi tinggi putra : Regu Kelinci dari Kwartir Daerah Lampung , Putri :Regu padi Kwartir Daerah Jawa Barat
092012CibuburJakarta7 – 13 Juli 2012Regu Breprestasi Tinggi Putra dari Kwarda DI Yogyakarta , Regu Breprestasi Tinggi Putri dari Kwarda Jawa Barat

Materi dalam Lomba Tingkat[sunting | sunting sumber]

Materi dalam Lomba Tingkat biasanya dikelompokkan dalam emmpat kelompok kegiatan yang yaitu:
  1. Agama, Mental, Spiritual dan Pembentukan Watak, yang meliputi; Ibadah, Siraman Rohani dan upacara.
  2. Ketangkasan, Olah raga dan Patriotisme, yang meliputi; olah raga, halang rintang, pionering, aneka olah raga permainan berkelompok dan lainnya.
  3. Kesehatan, Ketrampilan, seperti; penguasaan teknik ketrampilan (komputer, memasak, fotografi), seminar, kebersihan lingkungan, Pengetahuan Kepramukaan, Penjelajahan, sandisemaphoremorse dan lainnya.
  4. Seni dan Budaya, seperti; hasta karya dan kerajinan tangan, Pentas Seni, Api Unggun, Gebyar Budaya, Peragaan busana dan lain sebagainya.

Kejuaraan[sunting | sunting sumber]

Tiap-tiap jenis kegiatan diambil tiga regu putra dan tiga regu putri terbaik sebagai peraih tergiat I, tergiat II dan tergiat III. Dan regu dengan peraih emas terbanyak yang kemudian ditetapkan sebagai Regu Tergiat Umum. Regu inilah yang menjadi juara umum.





Selasa, 04 Juni 2013

LATIHAN GABUNGAN


LATIHAN GABUNGAN 
TINGKAT PENGGALANG SE-KWARTIR RANTING SEMPARUK
 TANGGAL , 26 MEI 2013 DI SMPN 3 SEMPARUK 





PETUNJUK PELAKSANAAN
LATGAB PERTI SE-INDONESIA 2013
Halaman | 1
PETUNJUK PELAKSANAAN
LATIHAN GABUNGAN PRAMUKA 
SE-INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam melangsungkan pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bertolak pada generasi muda yang mempunyai semangat perjuangan maka perlu adanya suatu pembinaan dan pemberdayaan bagi generasi muda. Salah satunya adalah dengan menempatkan generasi muda pada kegiatan-kegiatan yang positif dalam suatu organisasi yang dapat memberikan pengetahuan serta pengembangan bakat dalam membina generasi muda untuk dapat berkiprah di masyarakat.
Gerakan Pramuka merupakan satu-satunya organisasi yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi pemuda Indonesia, dengan menggunakan prinsip dasar metode kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan perkembangan, keadaan, dan kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara yang bertujuan membentuk manusia dan warga Negara Republik Indonesia yang berkepribadian dan berwatak luhur, sehat jasmani dan rohani, berjiwa pancasila, dan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan kader-kader bangsa yang berkualitas dan bertanggung jawab serta bermoral baik. Dengan adanya kader-kader yang berkualitas maka suatu organisasi akan menjadi lebih baik dan mampu bersaing dengan kemajuan zaman.
Pramuka yang berpangkalan di perguruan tinggi merupakan komunitas mahasiswa yang diarahkan sebagai wahana persemaian Pembina guna mengembangkan Gerakan Pramuka dan membangun bangsa di masa yang akan datang. Pramuka perguruan tinggi juga merupakan bagian dari civitas akademika yang memiliki kewajiban untuk turut serta menyukseskan dan mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu: Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian pada masyarakat. Pola pembinaan dan metode kepramukaan Penegak dan Pandega merupakan sarana pendidikan dan pengajaran yang tepat bagi Pramuka Perguruan Tinggi. Pramuka Perguruan Tinggi juga memiliki kewajiban mengabdi kepada masyarakat sebagai suatu langkah tepat untuk membuktikan dan mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melihat mulai berkurangnya pemahaman masyarakat khususnya Pramuka Perguruan Tinggi mengenai makna kepramukaan, kepemudaan, serta kurangnya kesadaran akan fungsi dari Pramuka Perguruan Tinggi itu sendiri, maka Universitas Brawijaya merasa perlu mengadakan kegiatan yang dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pramuka Perguruan Tinggi terhadap pramuka, pemuda, dan fungsi Pramuka Perguruan Tinggi itu sendiri, serta

Minggu, 19 Mei 2013

PENGUJIAN TKK MTs N Semparuk

Pengujian Tkk Pengamatan Tingkat PENGGALANG

MTs. N Semparuk 
Gudep Tsafiudin 


Untuk golongan Penggalang
1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a) dapat mengingat 10 dari 15 macam benda yang dilihatnya dalam 1 menit (dilakukan dua kali percobaan dengan benda-benda yang berlainan),
b) dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 7 dari 10 macam benda yang dirabanya, dicium, dikecap dengan lidah, dan suara yang didengarnya,
c) dapat mengikuti jejak sejauh 3 km, dengan menggunakan tanda jejak sederhana dari bahan alam sekitarnya, dan dapat mencatat sedikitnya 70% dari seluruh tanda yang dibuat penguji,
d) (1) mengetahui dan mencatat cara dan kebiasaan hidup jenis binatang yang ada di sekitarnya, atau
(2) mengetahui nama dan mengenal 10 macam tumbuh-tumbuhan/buah-buahan/ sayur-sayuran yang biasa digunakan manusia dan tumbuh didaerahnya, atau
(3) mengetahui nama dan mengenal beberapa macam jamur (fungi) yang dapat dimakan atau yang beracun, yang tumbuh di daerahnya.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga mencapai TKK Pengamat.
2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Pengamat Tingkat Purwa,
b) dapat mengingat sedikitnya 12 dari 18 benda yang dilihatnya dalam 1 menit, misalnya barang-barang dagangan di warung, macam-macam tanaman di kebun, dan sebagainya (dilakukan 2 kali percobaan dengan benda berlainan),
c) dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 9 dari 12 macam benda yang diraba, dicium, dikecap dengan lidah, dan suara yang dideangarnya,
d) dapat mengikuti jejak sejauh 5 km dengan menggunakan tanda jejak dan surat-surat penunjuk jalan, serta dapat mengingat kembali tiga diantara lima tempat-tempat penting yang dilewatinya, misalnya masjid/gereja, pasar, poliklinik, rumah sakit, dokter, dan lain-lain,
e) bersama seorang kawan dapat membuat laporan/tertulis tentang sesuatu kejadian/peristiwa yang dilihatnya dan berlangsung kira-kira lima menit.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Pengamat Tingkat Purwa.
3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah memenuhi SKK Pengamat Tingkat Madya,
b) dapat mengingat 15 dari 20 macam benda yang dilihatnya selama 1 menit, misalnya barang-barang di toko/pasar, makanan di meja pesta, peserta suatu rapat, Pramuka dalam latihan, dan sebagainya,
c) dapat mengikuti jejak sejauh 5 km, dengan menggunakan peta, kompas, dan surat-surat penunjuk jalan; sesudah sampai di tempat terakhir dapat menunjukkan dalam peta itu letak dari (sedikitnya) 3 diantara 5 tempat penting yang dilewatinya, misalnya masjid/gereja, sekolah, rumah sakit/dokter, pasar, bengkel, dan sebagainya,
d) telah mengamati sutau tempat/ruang, mendengar suara, meraba, mencium barang-barang dalam ruangan itu dalam waktu seluruhnya 5 menit, kemudian bersama dua orang kawan lainnya harus dapat melaporkan ”dugaan” tentang peristiwa yang terjadi di tempat itu, dan kira-kira 60% benar.
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Pengamat Tingkat Madya.

Rabu, 08 Mei 2013

TKK Sepeda SMK da SMPN 3 Semparuk



Ujian TKK Pengendara Sepeda



Alhamdulillah . . .
Akhir bulan lalu SSC baru saja melaksanakan ujian Syarat-syarat Kecakapan Khusus ‘Pengendara Sepeda’. Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 35 orang anggota Pramuka
Jarak yang ditempuh sekitar 17 km pulang-pergi, atau total sekitar 35km. Rute yang dilalui antara lain,
Pada saat kita mampir ke rumah P.Muflich, kesan beliau begitu gugup dan sepertinya bangga dan terharu melihat kegigihan SSC yang sudi dan sanggup mampir di rumah beliau yang notabene jauh dari markas besar SSC.
Setelah singgah di rumah Kamabigus, perjalanan dilanjutkan melalui rute yang lain yaitu melalui kec. Prambon, kec. Wonoayu dan mampir untuk berwisata ke Candi Dermo yang terletak di desa Candinegoro kec. Wonoayu. Di Candi Dermo, SSC belajar dan mempraktikkan bagaimana caramenaksir yang dipandu oleh Kak Astrid Cantika.
2 jam kemudian SSC melanjutkan perjalanan kembali ke markas besar.
O ya. Karena jarak yang ditempuh sangat jauh dan melelahkan, maka Kak Imbar dan Kak Ike memberikan hadiah kepada SSC peserta ujian dengan SPL tanda kelulusan dengan predikat lulus TKK Pengendara Sepeda tingkat Madya untuk semua peserta ujian.

Rabu, 20 Maret 2013


DETIK DETIK KELAHIRAN GERAKAN PRAMUKA
pintu-gerbang-g-pramuka_resize.gif
Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).

Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 
1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu 1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
· Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
· Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan\ Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang
penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan
Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka
Diperoleh: 
Lima Elang, adalah judul sebuah film yang berkisah tentang petualangan 5 anggota pramuka penggalang. Sekilas film ini mirip dengan cerita dalam novel Lima Sekawan karya Enyd Bylton yang cukup terkenal di era 80 an. Karya Enyd Bylton itu juga sempat di filmkan dalam sebuah serial TV dengan judul yang sama. Yang membedakan film ini denga Lima Sekawan adalah film ini bernuansa Pramuka dan sangat Indonesia. Film Lima Elang yang akan di release 25 Agustus 2011 tersebut merupakan kado manis untuk Gerakan Pramuka menginjak usia emasnya tahun ini. Nah, adik-adik dan kakak-kakak sepertinya harus nonton film ini. Berikut sekilas tentang film Lima Elang yang dirangkum dari berbagai sumber.
“Lima Elang” yang berkisah tentang persahabatan dan petualangan lima anak yang dipertemukan menjelang dan dalam suatu perkemahan besar tingkat Kwartir Daerah, bisa disebut pula sebagai kado ulang tahun dalam rangka memperingati 50 Tahun (Tahun Emas) Gerakan Pramuka. Film itu memang merupakan kerjasama antara Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka dengan SBO Films, suatu perusahaan film yang para pengelolanya telah sukses lewat sejumlah film, termasuk film “Garuda Di Dadaku”.

Senin, 18 Februari 2013

KEMAH KWARRAN SEMPARUK


Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, untuk menikmati keindahan alam. Berkemah biasanya dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan, dengan menggunakan tenda, di bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesiakemah (kata benda) adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan sebagainya. perkemahan (kata benda) 1 hal berkemah; 2 himpunan kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah.
Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada awal abad ke-20. Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan rekreasi luar ruangan lainnya, seperti mendaki gunungberenangmemancing, dan bersepeda gunung.

Berkemah dalam Kepramukaan


Pramuka Penggalang tengah berkemah
Berkemah atau Perkemahan adalah salah satu macam kegiatan dalam kepramukaan yang dilaksanakan secara out bond. Kegiatan ini merupakan salah satu media pertemuan untuk Pramuka.

[sunting]
Tujuan Perkemahan

  1. memeberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.
  2. Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan.
  3. Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.

[sunting]
Macam Perkemahan

Ada beberapa macam perkemahan ditinjau dari beberapa hal:
Ditinjau dari Lamanya Waktu, yaitu:
  1. Perkemahan Satu Hari. Yang termasuk dalam Perkemahan satu hari adalah Pesta Siaga
  2. Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami)
  3. Perkemahan lebih dari tiga hari
Ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya, yaitu:
  1. Perkemahan Menetap
  2. Perkemahan Safari (Berpindah-pindah)
Ditinjau dari Tujuannya, yaitu:
  1. Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW)
  2. Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan Penggalang Ramu dan lain-lain
  3. Kemah Lomba. Seperti; Lomba Tingkat (LT)
  4. Kemah Rekreasi
  5. Kemah Jambore. Seperti; Jambore Ranting (tingkat Kwartir Ranting/Kecamatan), Jambore Cabang (tingkat Kwartir Cabang / Kabupaten/KotaJambore Daerah (tingkat Kwartir Daerah /ProvinsiJambore Nasional (tingkat Kwartir Nasional / se-Indonesia).
  6. Kemah Riset/Penelitian
Ditinjau berdasarkan jumlah pesertanya, yaitu:
  1. Perkemahan satu regu/sangga
  2. Perkemahan satu Pasukan/Ambalan/Racana
  3. Perkemahan tingkat Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/Regional/Dunia.

[sunting]
Lain-lain

Dalam berkemah kita perlu mencari tempat yang baik dan ideal, yaitu:
  1. Tanahnya rata atau sedikit miring dan berumput dan terdapat pohon pelindung
  2. Dekat dengan sumber air
  3. Terjamin keamanannya
  4. Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari kampung dan jalan raya
  5. Tidak terlalu jauh dengan pasar, pos keamanan dan pos kesehatan
  6. Memiliki pemandangan menarik